Kapan Sebaiknya Anak Mulai Diperintah Shalat?

Ang Rifkiyal

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Diperintah Shalat?
Shalat adalah bagian dari rukun islam. Sehingga tanpa shalat, keislaman seseorang tidak sempurna.
Sebagai muslim, tentu kita mengharapkan memiliki anak muslim yang baik dan shaleh. Di antara tanda keshalehan seorang muslim adalah ketaatannya dalam menjalankan kewajiban shalat.
Sehingga orang tua penting untuk mendidik dan mengajarkan anaknya untuk melaksanakan shalat sejak kecil. Agar anak terbiasa dengan shalat.
Namun apabila anak masih sulit dan lalai terhadap kewajiban shalat, orang tua boleh memerintahkan. Bahkan boleh memberikan hukuman ringan bagi anaknya sebagai bentuk pendidikan.
Sejak kapan sebaiknya anak harus diperintahkan melaksanakan shalat?
Mendidik dan mengenalkan anak terhadap shalat sebaiknya dilakukan dari sejak kecil bahkan bisa dimulai sejak anak masih balita. Namun memerintahkan anak untuk shalat sebaiknya dilakukan saat anak menginjak 7 tahun. Selanjutnya, pada saat anak berusia 10 tahun, anak boleh diberi hukuman sebagai bentuk pendidikan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya:
“Perintahkanlah anak-anak kalian melaksanakan shalat saat mereka berusia 7 tahun. Dan pukullah mereka saat mereka berusia 10 tahun. Pisahkanlah tempat tidur diantara mereka.” [1]
Menurut al-Imam Abu Sulaiman al-Khottobiy ~rahimahullah~ hadits di atas menunjukan beratnya konsekuensi bagi anak apabila ia sudah baligh namun meninggalkan shalat. [2]
Dalam hal konsekuensi, orang tua boleh memilih jenis konsekuensi yang efektif untuk diberikan kepada anak. Dan alangkah baiknya orang tua memberikan hadiah apabila anak sudah bersikap baik dan istiqomah dalam melaksanakan shalat.
Perlu diketahui oleh orang tua, usia anak dimulai dari 0 – 12 tahun adalah masa dimana anak masih mudah dikendalikan oleh orang tua. Dimana, orang tua punya kesempatan untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan.
Maka pada masa itu, orang tua harus memaksimalkan perhatian terhadap anak. Khususnya dalam mengarahkan untuk melakukan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sehingga anak kelak akan terbiasa dan memiliki fondasi keimanan yang kuat setelah dewasa.
Karena ketika anak sudah menginjak remaja dan dewasa, kontrol dan kendali orang tua akan semakin berkurang.
Ketika anak mulai masuk jenjang usia SMP, anak sudah akan disibukkan dengan dunia luar. Ia akan banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Ketika anak usia SMA, ia sudah remaja. Dan sulit untuk dikontrol penub oleh orang tua. Karena dalam beberapa hal, ia sudah bisa mengambil keputusan sendiri. Terlebih pada masa ini, anak sudah menginjak masa puber. Yang tentu beberapa perilaku dan orientasi hidupnya akan mulai berbeda.
Oleh karena itu, pendidikan dan bimbingan orang tua sejak dini harus dimaksimalkan. Dan tidak lupa berdoa kepada Allah SWT untuk kesalehan anak dan kemaslahatan bersama. (Ang Rifkiyal)
______
[1] HR. Abu Daud
[2]  Imam Adz-Dzahabi [Kitab al-Kabair; Indonesia, al-Haramain] hal 18.

Bagikan ke: