Umat Islam di Nusantara Punya Tradisi Unik Seputar Haji
Umat Islam di Nusantara memiliki budaya dan tradisi unik seputar ibadah haji.
Ibadah hajinya sama, prakteknya sama, hanya tradisinya yang berbeda.
Apa saja?
Orang Indonesia, saat akan melaksanakan haji biasa mengadakan selamatan. Mengundang kerabat, tetangga dan sahabat untuk hadir dalam rangka selamatan. Biasanya digelar agenda pengajian, tawasulan dan doa untuk keselamatan dan kelancaran dalam melaksnakan ibadah haji.
Selain itu, tamu atau masyarakat sekitar biasa "nepangan" pada orang yang akan berangkat ibadah haji. Tidak jarang ada tradisi memberi amplop untuk orang yang berangkat haji sebagai bekal dan nitip berkah kepada orang yang berangkat haji.
Di tanah air, orang yang berangkat haji biasa "dijajap" atau diantar oleh rombongan keluarga atau kerabat saat pelepasab menuju asrama haji.
Setelah pulang dari tanah suci, orang yang sudah menunaikan ibadah haji biasa diberi gelar "haji" untuk laki-laki, dan "hajah" untuk perempuan.
Penjemputan jamaah biasa dilaksanakan dengan tradisi "dipapag" oleh pihak keluarga atau kerabat ke tempat penyerahan jamaah.
Setelahnya, biasa dilaksanakan kegiatan syukuran kepulangan dari pelaksanaan ibadah haji sebagaimana ritual selamatan sebelum berangkat haji.
Tradisi "nepangan" juga masih berlaku saat kepulangan sebagaimana pemberangkatan. Hanya saja, jika pada pemberangkatan si calon haji diberikan amplop atau semacamnya, maka saat kepulangan si haji biasanya yang memberikan oleh-oleh khas dari tanah suci.