Pengurus IPPNU KBB saat mengkampanyekan gerakan pengurangan sampah plastik di DTA/TPA As-Sa’aadah, Senin (2/3/2020). |
Padalarang– Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bandung Barat mengajak generasi muda untuk menjaga lingkungan dengan menekan maraknya peredaran sampah plastik.
Ajakan ini digelar melalui Gerakan Zero Waste Life Style, yang diinisiasi dalam rangka memperingati Harlah IPPNU ke-65 dan menyambut konferwil XVI PW IPPNU Jawa Barat.
Gerakan zero waste life style ini diadakan di 30 titik di Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya yang digelar di DTA/TPA As-Sa’aadah, Senin (02/03/20).
Pengurus IPPNU Bandung Barat, Nurhabibah mengatakan bahwa permasalahan sampah plastik merupakan masalah bersama, baik dewasa maupun anak-anak. Oleh karena itu, penanaman kesadaran harus dilakukan sejak dini.
“Adanya gerakan zero waste lifestyle ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik. Terutama gerakan ini sangat perlu dijelaskan pada anak-anak yang mungkin sering jajan menggunakan plastik,” jelasnya saat memberikan materi di DTA/TPA As-Sa’aadah.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini merupakan penghasil sampah terbanyak ke-2 di dunia setelah China. Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik. Setiap warga Indonesia bertanggung jawab atas 17,2 Kg sampah plastik.
Sampah plastik sangat lama terurai bisa sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Itu pun tidak terurai sempurna hanya menjadi serpihan kecil atau yang disebut micro palstik.
Salah satu faktornya adalah kurang kesadaran dari diri masing-masing. Oleh karena itu IPPNU mengajak generasi muda untuk menjaga lingkungan yang ada di sekitarnya.
Diantaranya adalah dengan membawa tumbler kemana pun, menggunakan kantong ramah lingkungan, menggunakan arko atau tempat makan untuk jajan, dan membiasakan buang sampah pada tempatnya.
“Dengan mendorong anak-anak agar membawa tumbler dan arko ketika sekolah. Dapat mengurangi melonjaknya jumlah sampah palstik,” ujar Nurhabibah.
____
Kontributor: Nida
Editor: Ang Rifkiyal