Download Kitab Tuhfatul Athfal PDF: Arab dan Terjemah

Ang Rifkiyal

Tuhfatul Athfal PDF

Kitab Tuhfatul Athfal merupakan kitab yang berisi pelajaran ilmu tajwid dalam bentuk nadhom dan syair. Kitab ini dikarang oleh Syaikh Sulaiman al-Jamzuri seorang ulama asal mesir bermadzhab syafi’i yang hidup pada tahun 1208 H.

Kitab Tuhfatul Athfal memiliki judul lengkap Tuhfatul Athfal wal Ghilman Fii Tajwidil Qur’an (تحفة الأطفال والغلمان في تجويد القرآن), atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “hadiah agung untuk anak-anak dan kalangan muda dalam belajar tajwid al-Qur’an”.

Menurut Syaikh Sulaiman Al-Jamzuri dalam salah satu baitnya, ia menamakan kitabnya dengan nama tersebut karena ilmunya ia dapat dari gurunya Syaikh Nuruddin Ali Bin Umar al-Mihiyi. Sehingga ia dan orang-orang semisalnya yang baru belajar diibaratkan anak-anak, sedangkan ilmu yang diterima dari gurunya diibaratkan sebuah hadiah yang agung.

Kitab Tuhfatul Athfal berisi syair-syair ringkas yang secara khusus membahas tentang hukum nun mati, tanwin, dan mad serta disusun dengan metode yang cukup sederhana untuk dipelajari oleh para pemula dalam mempelajari ilmu tajwid. Kitab ini banyak digunakan di berbagai penjuru dunia oleh umat islam yang sedang belajar ilmu tajwid. Dan kitab ini sejak kemunculannya sampai saat ini masih bertahan sebagai salah satu kitab pokok bagi mereka yang memulai belajar ilmu tajwid.

Karena kepopuleran dan kemanfaatannya, banyak ulama yang membuat kitab syarah (kitab penjelasan) terhadap kitab nadhom Tuhfatul Athfal ini. Diantaranya:

  • Fathul Aqfal bi Syarhi Tuhfatil Athfal, kitab syarah yang disusun oleh Syaikh al-jamzuri sendiri.
  • Minhah dzil Jalali fi Syarhi Tuhfatil Athfal, kitab syarah yang disusun oleh Syaikh Ali bin Muhammad bin Husain bin Ibrahim.
  • Fathul Mulk al-Muta’aal bi syarhi Matni Tuhfatil Athfal, kitab syarh yang disusun oleh Mahiyil Ahmad al-Mishri.
  • Fathul Muta’aal syarh Tuhfatil Athfal fi ‘Ilmit Tajwid, kitab syarah ini disusun oleh Syaikh Kholid Aziz Ismail.
  • Dll.

Download Kitab Tuhfatul Athfal PDF

Judul KitabTuhfatul Athfal wal Ghilman fi Tajwid al-Qur’an
Bidang keilmuanIlmu Tajwid
PengarangSyaikh Sulaiman Al-Jamzuri
Jumlah halaman9
Jenis filePDF / Ebook
Link DownloadDownload Kitab Tuhfatul Athfal PDF

Bagi sahabat-sahabat yang membutuhkan file dalam format word (*docx), silahkan mengunduhnya pada link di bawah ini

Download Tuhfatul Athfal *Pdf

Download Tuhfatul Athfal *Docx

Terjemah Nadhom Kitab Tuhfatul Athfal

Bagi yang menginginkan terjemah Matan Tuhfatul Athfal, di sini kami menyajikannya juga. Terjemah ini kami ambil dari website khaskempek.com.

Berikut nadzom Tuhfatul Athfal dan terjemahnya, bismillah;

يَقُولُ رَاجِي رَحْمَةِ الْغَفُورِ # دَوْمًا سُلَيْمَانُ هُوَ الْجَمْزُورِي

Berkata orang yang selalu mengharap rahmat sang Maha Pengampun, yaitu Sulaiman Al Jamzury

الْـحَمْـدُ للهِ مُصَلِّيًا عَلَى # مُحَمَّدٍ وَآلهِ وَمَنْ تَلَا

Segala puji bagi Allah, Shalawat atas Muhammad beserta keluarga dan orang yang mengikutinya..

وَبَعْدُ هَذَا النَّظْمُ لِلْمُرِيدِ # فِي النُّونِ وَالتَّنْوِينِ وَالْـمُـدُودِ

Dan setelah itu, ini adalah syair untuk orang yang menginginkanp masalah nun, tanwin, dan mad-mad

سَمَّيْتُهُ بِتُحْفَةِ الْأَطْفَالِ # عَنْ شَيْخِنَا الْـمِيهِىِّ ذِي الْكَمَالِ

Aku beri nama  Tuhfatul Athfal, dari guru kami, Al Mihiy yang mempunyai kesempurnaan 

أَرْجُو بِهِ أَنْ يَنفَعَ الطُّلَّابَا # وَالْأَجْرَ وَالْقَبُولَ وَالثَّوَابَا

Aku berharap kitab ini memberi manfaat para pencari ilmu, balasan, diterima, dan pahala

لِلنُّونِ إِنْ تَسْكُنْ وَلِلتَّنْوِينِ # أَرْبَعُ أَحْكَامٍ فَخُذْ تَبْيِيْنِي

Nun jika mati dan tanwin memiliki empat hukum, maka perhatikanlah keteranganku

فَالأَوَّلُ الْإِظْهَارُ قَبْلَ أَحْرُفِ # لِلْحَلْقِ سِتٍّ رُتِّبَتْ فَلْتَعْرِفِ

Pertama adalah Idzhar sebelum enam huruf tenggorokan yang tersusun, maka ketahuilah.

هَمْزٌ فَهَاءٌ ثُمَّ عَيْنٌ حَاءُ # مُهْمَلَتَانِ ثُمَّ غَيْنٌ خَاءُ

Hamzah, Ha’, ‘Ain, Ha, Ghain, dan Kho

وَالثَّانِ إِدْغَامٌ بِسِتَّةٍ أَتَتْ # فِي يَرْمُلُونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ

Kedua adalah Idgham yang memiliki 6 huruf yang terkumpul dalam kata: ﻳﺮﻣﻠﻮﻥ 

لَكِنَّهَا قِسْمَانِ قِسْمٌ يُدْغَمَا # فِيهِ بِغُنَّةٍ بِـ:يَنْمُو عُلِمَا

Tetapi Idgham ada dua bagian, yang pertama dengan ghunnah, yang diketahui dalam kata ينمو

إِلَّا إِذَا كَانَا بِكِلْمَةٍ فَلاَ # تُدْغِمْ كـ:دُنْيَا ثُمَّ صِنْوَانٍ تَلَا

Kecuali jika dalam satu kalimat, maka jangan di idghomkan, seperti “ﺩﻧـﻴﺎ” dan “ﺻـﻨﻮﺍﻥ”

وَالثَّانِ إِدْغَامٌ بِغَيْرِ غُنَّهْ # فِي اللَّامِ وَالرَّا ثُمَّ كَرِّرَنَّهْ

Yang kedua adalah idgham bighairi ghunnah yaitu untuk huruf lam dan ra, lalu getarkanlah

وَالثَّالِثُ الْإِقْلَابُ عِنْدَ الْبَاءِ # مِيمًا بِغُنَّةٍ مَعَ الْإِخْفَاءِ

Ketiga adalah Iqlab yaitu ketika bertemu Ba, maka dibaca mim yang didengungkan serta disamarkan.

وَالرَّابِعُ الْإِخْفَاءُ عِندَ الْفَاضِلِ # مِنَ الْـحُـرُوفِ وَاجِبٌ لِلْفَاضِلِ

Keempat adalah Ikhfa yaitu untuk sisa huruf yang wajib bagi orang yang mulia

فِي خَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْـرٍ رَمْزُهَا # فِي كِلْمِ هَذَا البَيْتِ قَد ضَمَّنْتُهَا

di lima belas huruf, yang tadanya di kalimat-kalimat bait ini, yang telah aku susun

صِفْ ذَا ثَنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سَمَا # دُمْ طَيِّبـًا زِدْ فِي تُقًى ضَعْ ظَالِمَ

وَغُنَّ مِيمًا ثُمَّ نُونًا شُدِّدَا # وَسَمِّ كُـلاًّ حَرْفَ غُنَّةٍ بَدَا

Dengungkanlah mim dan nun yang bertasydid.. dan namakanlah kedua huruf tersebut dengan huruf ghunnah dan tampakkanlah

وَالْمِيمُ إِنْ تَسْكُنْ تَجِي قَبْلَ الْهِجَا # لاَ أَلِفٍ لَيِّنَةٍ لِذِي الْحِجَا

Jika Mim sukun itu terletak sebelum semua huruf hijaiyah selain alif layyinah (alif sukun) bagi orang yang berakal

أَحْكَامُهَا ثَلَاثَةٌ لِمَنْ ضَبَطْ # إِخْفَاءٌ نِادْغَامٌ وَإِظْهَارٌ فَقَطْ

Hukumnya ada tiga saja bagi yang menetapkannya.. yaitu Ikhfa, Idgham, dan Idzhar

فَالْأَوَّلُ الْإِخْفَاءُ قَبْلَ الْبَاءِ # وَسَمِّهِ الشَّفْوِيَّ لِلْقُرَّاءِ

Pertama, Ikhfa yaitu ketika huruf Ba (didahului mim sukun).. Ahli Qiroah menyebutnya Ikhfa Syafawy

وَالثَّانِ إِدْغَامٌ بِمِثْلِهَا أَتَى # وَسَمِّ إِدْغَامًا صَغِيرًا يَا فَتَى

Kedua, Idgham (dengan huruf yang sama yaitu bertemu mim juga) Namakanlah Idgham Shaghir (kecil) wahai pemuda..

وَالثَّالِثُ الْإِظْهَارُ فِي الْبَقِيَّهْ # مِنْ أَحْرُفٍ وَسَمِّهَا شَفْوِيَّهْ

Ketiga, Idzhar, pada huruf-huruf sisanya.. dan namakanlah Idzhar Syafawi

وَاحْذَرْ لَدَى وَاوٍ وَفَا أَنْ تَخْتَفِي # لِقُرْبِهَا وَالِاتِّحَادِ فَاعْرِفِ

Berhati-hatilah pada huruf Wa dan Fa karena kesamarannya (dengan ba).. karena kedekatan (fa) dan kesamaan makhraj (wa) maka kenalilah..

لِلَامِ أَلْ حَالَانِ قَبْلَ الْأَحْرُفِ # أُولَاهُمَا إِظْهَارُهَا فَلْيُعْرَفِ

Hukum lam sebelum huruf-huruf (hijaiyah selain alif) itu ada dua; pertama dibaca idzhar (jelas) lam nya maka kenalilah..

قَبْلَ ارْبَعٍ مَعْ عَشْـرَةٍ خُذْ عِلْمَهُ # مِنِ ابْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيمَهُ

keempat belas huruf yang dibaca jelas, maka ambillah ilmunya dari kalimat berikut:
ﺍﺑـﻎ ﺣﺠـﻚ ﻭﺧـﻒ ﻋﻘﻴـﻤـﻪ

ثَانِيهِمَا إِدْغَامُهَا فِي أَرْبَعِ # وَعَشْـرَةٍ أَيْضًا وَرَمْزَهَا فَعِ

Kedua, dibaca idgham yaitu melebur (lam nya tidak dibaca, tetapi langsung dibaca hurufnya) yang juga 14 huruf dengan rumus:

طِبْ ثُمَّ صِلْ رُحْمًا تَفُزْ ضِفْ ذَا نِعَمْ # دَعْ سُوءَ ظَنٍّ زُرْ شَرِيفـًا لِلْكَرَمْ

وَاللَّامَ الُاْولَى سَمِّهَا قَمْرِيَّهْ # وَاللَّامَ الُاْخْرَى سَمِّهَا شَمْسِيَّهْ

Lam pertama disebut alif lam qomariyyah.. Lam kedua disebut Alif lam Syamsiyyah

وَأَظْهِرَنَّ لاَمَ فِعْلٍ مُطْلَقََا # فِي نَحْوِ قُلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَالْتَقَى

Adapun lam fi’il semuanya secara mutlak dibaca jelas contohnya ﻗﻞ dan ﻗﻠـﻨﺎ dan ﺍﻟﺘﻘـﻰ

إِنْ فِي الصِّفَاتِ وَالْـمَخَـارِجِ اتَّفَقْ # حَرْفَانِ فَالْـمِثْلاَنِ فِيهِمَا أَحَـــــقّْ

Jika (pada dua huruf) Sifat dan Makhraj hurufnya sama, maka ia disebut Mitslain (Mutamatsilain)

وَإِنْ يَكُونَا مَخْرَجـًا تَقَارَبَا # وَفِي الصِّفَاتِ اخْتَلَفَا يُلَقَّبَا

Jika makhrajnya (berdekatan) dan Sifat hurufnya berbeda, maka ia disebut Mutaqoribain

مُتْقَارِبَيْنِ أَوْ يَكُونَا اتَّفَقَا # فِي مَخْرَجٍ دُونَ الصِّفَاتِ حُقِّقَا

Jika Makhrajnya sama, sifat huruf nya berbeda, maka ia disebut sebagai Mutajanisain

بـالْـمُتَجَـانِسَيْنِ ثُمَّ إِنْ سَكَنْ # أَوَّلُ كُلٍّ فَالصَّغِيرَ سَمِّيَنْ

Kemudian jika awal semua jenis ini (Mitslain, Mutaqaribain, Mutajanisain) hurufnya sukun, maka disebut dengan Shaghir.

أَوْ حُرِّكَ الْـحَـرْفَانِ فِي كُلٍّ فَقُلْ # كُلٌّ كَبِيرٌ وَافْهَمَنْهُ بِالْـمُثُـلْ

Dan jika kedua hurufnya berharokat pada semua jenis (Mitslain, Mutaqariain, Mutajanisain) maka disebut dengan Kabir dan fahamilah yang kabir itu dengan mengambil contoh (talaqqy)

 أَصْلِيٌّ وَفَرْعِيٌّ لَهُ # وَسَمِّ أَوَّلًا طَبِيعِيًّا وَهُو

Mad itu ada dua; Mad Ashly dan Mad Far’iy.. Mad Ashly disebut juga Mad Thabi’iy

مَا لَا تَوَقُّفٌ لَهُ عَلَى سَبَبْ # وَلَا بِدُونِهِ الْـحُـرُوفُ تُجْتَلَبْ

Mad Thabi’iy itu tidak tergantung kepada sebab dan tidak pula ketiadaan huruf yang didapat

بَلْ أَيُّ حَرْفٍ غَيْرُِ هَمْزٍ أَوْ سُكُونْ # جَا بَعْدَ مَدٍّ فَالطَّبِيعِيَّ يَكُونْ

Setiap huruf selain hamzah dan sukun yang datang setelah huruf mad (alif, waw, ya) maka ia adalah mad thabi’iy

وَالْآخَرُ الْفَرْعِيُّ مَوْقُوفٌ عَلَى # سَبَبْ كَـهَمْزٍ أَوْ سُكُونٍ مُسْجَلَا

Kedua Mad Far’iy yang terjadi karena adanya sebab seperti adanya hamzah atau sukun secara mutlak.

حُرُوفُهُ ثَلَاثَةٌ فَعِيهَا # مِنْ لَفْظِ وَايٍ وَهْيَ فِي نُوحِيهَا

Huruf mad ada tiga maka hafalkanlah.. dari lafaz “ﻭﺍﻯ” contohnya
ﻧﻮﺣـﻴـﻬﺎ

وَالكَسْـرُ قَبْلَ الْيَا وَقَبْلَ الْوَاوِ ضَمْ # شَرْطٌ وَفَتْحٌ قَبْلَ أَلْفٍ يُلْتَزَمْ

Syarat nya harus senantiasa ada kasroh sebelum ya, Dhammah sebelum waw, dan fathah sebelum alif

وَالْلَِينُ مِنْهَا الْيَا وَ وَاوٌ سُكِّنَا # إِنِ انْفِتَاحٌ قَبْلَ كُلٍّ أُعْلِنَا

Adapun Mad Layyin yaitu jika ada fathah sebelum huruf ya dan waw sukun

لِلْمَدِّ أَحْكَامٌ ثَلَاثَةٌ تَدُومْ # وَهْيَ الْوُجُوبُ وَالْـجَـوَازُ وَالُّلزُومْ

Hukum Mad selalu ada tiga, yaitu Mad Wajib, Mad Jaiz, dan Mad Lazim

فَوَاجِبٌ إِنْ جَاءَ هَمْزٌ بَعْدَ مَدّْ # فِي كِلْمَةٍ وَذَا بِـمُتَّصِلْ يُعَدّْ

Mad wajib terjadi jika ada hamzah setelah mad dalam satu kalimat yang bersambung (mad wajib muttashil)

وَجَائِزٌ مَدٌّ وَقَصْـرٌ إِنْ فُصِلْ # كُلٌّ بِكِلْمَةٍ وَهَذَا الْمُنْفَصِلْ

Mad Jaiz itu boleh dipanjangkan (seperti mad wajib muttashil) boleh pula dibaca pendek (seperti mad thabi’iy) yaitu jika (mad dan hamzah) masing-masing dalam kalimat terpisah dan ini disebut mad jaiz munfashil.

وَمِثْلُ ذَا إِنْ عَرَضَ السُّكُونُ # وَقْفًا كَـتَعْلَمُونَ  نَسْتَعِينُ

Contoh ini (mad munfashil yang boleh dibaca panjang atau pendek atau tawassuth/pertengahan) jika ada huruf yang disukunkan karena waqaf seperti ﺗﻌـﻠـﻤـﻮﻥ dan ﻧﺴـﺘﻌــﻴﻦ (Mad ‘Aridh Lissukun)

أَوْ قُدِّمَ الْـهَمْـزُ عَلَى الْـمَـدِّ وَذَا # بَدَلْ كَـآمَنُوا وَإِيمَانًا خُذَا

Jika Hamzah ada sebelum mad, maka ini adalah mad badal contohnya ﺁﻣـﻨﻮﺍ dan
ﺇﻳـﻤﺎﻧﺎ

وَلَازِمٌ إِنِ السُّكُونُ أُصِّلَا # وَصْلًا وَوَقْفًا بَعْدَ مَدٍّ طُوِّلَا

Jika sukun bersambung setelah mad baik secara washal atau waqaf maka ini adalah mad lazim

أَقْسَامُ لَازِمٍ لَدَيْهِمْ أَرْبَعَهْ # وَتِلْكَ كِلْمِيٌّ وَحَرْفِيٌّ مَعَهْ

Mad Lazim menurut ulama qiroah ada empat jenis yaitu mad lazim kilmiy dan mad lazim harfiy

كِلَاهُمَا مُخَفَّفٌ مُثَقَّلُ # فَهَذِهِ أَرْبَعَةٌ تُفَصَّلُ

Setiap dari keduanya (kilmy dan harfy) itu bisa mukhaffaf dan mutsaqqal maka ini adalah pembagian yang empat[4]

فَإِنْ بِكِلْمَةٍ سُكُونٌ اجْتَمَعْ # مَعْ حَرْفِ مَدٍّ فَهْوَ كِلْمِيٌّ وَقَعْ

jika sukun bersama huruf mad berkumpul dalam satu kata, maka terjadilah mad lazim kilmy

أَوْ فِي ثُلَاثِيِّ الْـحُـرُوفِ وُجِدَا # وَالْـمَـدُّ وَسْطُهُ فَحَرْفِيٌّ بَدَا

apabila dijumpai ada tiga huruf dan ditengahnya itu adalah mad maka itu merupakan mad lazim harfiy

كِلَاهُمَا مُثَقَّلٌ إِنْ أُدْغِمَا # مَخَفَّفٌ كُلٌّ إِذَا لَمْ يُدْغَمَا

Keduanya mutsaqqal jika di-idgham- kan dan mukhaffaf jika tidak di- idgham-kan

وَاللَّازِمُ الْـحَـرْفِيُّ أَوَّلَ السُّوَرْ # وُجُودُهُ وَفِي ثَمَانٍ انْحَصَـرْ

Mad Lazim harfiy ada di awal surat dan hurufnya terkumpul dalam delapan huruf

يَجْمَعُهَا حُرُوفُ كَمْ عَسَلْ نَقََصْ # وَعَيْنُ ذُو وَجْهَيْنِ والطُّولُ أَخَصّْ

Huruf ‘ain memiliki dua jalan (mad dan tawassuth) akan tetapi yang masyhur adalah memanjangkannya (mad).. Berkumpul huruf (mad lazim harfy) dalam kalimat ” ﻛﻢ ﻋﺴﻞ ﻧﻘﺺ”..

وَمَا سِوَى الحَرْفِ الثُّلَاثِيْ لاَ أَلِفْ # فَمَدُّهُ مَدًّا طَبِيعِيًّا أُلِفْ

Dan apa yang selain huruf (mad) yang tiga selain alif, maka mad nya disebut mad thabi’iy.

وَذَاكَ أَيْضـًا فِي فَوَاتِحِ السُّوَرْ # فِي لَفْظِ حَيٍّ طَاهِرٍ قَدِ انْحَصَـرْ

Begitupula pada ayat pembuka surat- surat Al Quran yang terkumpul dalam kalimat ” ﺣﻲ ﻃـﺎﻫﺮ “

وَيَجْمَعُ الْفَوَاتِحَ الْأَرْبَعْ عَشَـرْ # صِلْهُ سُحَيْرًا مَنْ قَطَعْكَ ذَا اشْتَهَرْ

Berkumpul ke-empat belas huruf pembuka surat dalam kalimat ” ﺻﻠﻪ ﺳﺤﻴﺮﺍ ﻣﻦ ﻗﻄﻌﻚ ﺫﺍ ﺍﺷـﺘﻬﺮ “

.وَتَمَّ ذَا النَّظْمُ بِحَمْدِ اللهِ # عَلَى تَمَامِهِ بِلَا تَنَاهِي

Telah selelasi nadzham ini dengan memuji nama Allah atas kesempurnaannya yang tak terbatas

أَبْيَاتُهُ نَدٌّ بَدَا لِذِي النُّهَى # تَارِيخُهَا بُشْرَى لِمَنْ يُتْقِنُهَا

Bait-baitnya tampak serasi bagi yang berakal… Tanggal pembuatan (kitab ini) adalah “menggembirakan bagi orang yang menguasainya”

ثُمَّ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَبَدَا # عَلَى خِتَامِ الْأَنْبِيَاءِ أَحْمَدَا

Kemudian shlawat serta salam semoga selalu tercurah atas penutup para nabi, Muhammad

وَالْآلِ وَالصَّحْبِ وَكُلِّ تَابِعِ # وَكُلِّ قَارِئٍ وَكُلِّ سَامِعِ

Atas keluarga, sahabat, dan para pengikutnya dan setiap pembaca dan pendengar Al Quran

Penutup

Demikian postingan Download Kitab Tuhfatul Athfal ini kami sajikan, semoga bermanfaat. Jangan lupa kunjungi dan ikuti kami di media sosial.

Bagikan ke: