Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq adalah kalimat yang digunakan oleh tokoh-tokoh NU ketika mengakhiri pidato dan sambutan sebelum mengucap salam penutup. Kalimat ini juga digunakan oleh tokoh-tokoh NU di akhir tulisan dalam surat-menyurat.
Kalimat wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq diciptakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah.
Tulisan Arab Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Thariq
Tulisan arab wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq adalah sebagai berikut:
والله الموفق إلى أقوم الطريق
Adapun bila dengan tulisan arab berharakat, maka tulisan arab wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq adalah sebagai berikut:
وَاللهُ المُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ
Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq.
Artinya, “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya”.
Biasanya, setelah kalimat wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq selanjutnya diakhiri dengan mengucap salam penutup. Contohnya sebagai berikut:
وَاللهُ المُوَفِّقُ إِلَى أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ، وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq, wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu.
Artinya, “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya, dan semoga Allah melimpahkan kesejahteraan, rahmat, dan berkah-Nya kepadamu”.
Makna Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Thariq dan Artinya
Dalam kalimat wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq kita akan menemukan tiga kata pokok yang menyusun kalimat tersebut. Pertama kata “Allah”, kedua “al-Muwaffiq“, dan ketiga “Aqwamit Thariq“.
Sebagaimana kita ketuahui, Allah (اللهُ) merupakan dzat yang jelas adanya yang berhak atas semua kesempurnaan. Ia adalah Tuhan yang Maha Esa, yang tiada lagi Tuhan kecuali hanya Allah.
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Artinya, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa'”.
Sedangkan kata al-muwaffiq (المُوَفِّقُ) sendiri memiliki arti pemberi taufik atau petunjuk. Kedudukannya dalam kalimat wallahul muwaffiq adalah sebagai khobar. Yang berarti menegaskan dan menjelaskan Allah sebagai pemberi taufik.
Dan perlu diketahui, hanya Allah SWT yang dapat memberikan taufik, sebagaimana bunyi Al-Quran surat Hud ayat 88 berikut ini:
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Artinya: Dia (Syuʻaib) berkata, “Wahai kaumku, jelaskan pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan Dia menganugerahiku rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya). Aku (sebenarnya) tidak ingin berbeda sikap denganmu (lalu melakukan) apa yang aku sendiri larang. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan sesuai dengan kesanggupanku. Tidak ada kemampuan bagiku (untuk mendatangkan perbaikan) melainkan dengan (pertolongan) Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.”
Adapun kata Aqwamit Thariq (أَقْوَمِ الطَّرِيْقِ) jalan yang paling tegak lurus dalam ketakwaan. Yakni jalan kebaikan dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Pencipta Kalimat Wallahul Muwaffiq
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa kalimat wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq adalah KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa tengah.
Mengutip dari NU Online, KH Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”.
Kiprah Kiai Ahmad, demikian panggilannya sehari-hari, di lingkungan NU dimulai dari tingkat daerah sampai PBNU. Beberapa posisi penting di NU yang pernah didudukinya adalah Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kendal, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah (dengan Katib KH Sahal Mahfudz), dan terakhir sebagai Mustasyar PBNU. Ia juga tercatat sebagai distributor majalah Berita NO, yang terbit tahun 1930an. Dalam sebuah tulisan, Kiai Sahal Mahfudz menyebutkan bahwa Kiai Ahmad menyimpan dokumen-dokumen majalah NU seperti Buletin LINO (Lailatul Ijtima’ Nadhlatoel Oelama)
Kiai Ahmad termasuk sangat produktif menulis dan menerjemahkan kitab-kitab. Kitab-kitabnya umumnya ditulis dalam bahasa Jawa dengan tulisan Arab Pegon. Salah satu tulisannya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Qanun Asasi Hadlratus Syech KH Hasyim Asy’ari yang ia terjemahkan atas permintaan Sekretaris Jenderal PBNU Prof. KH Saifudin Zuhri.
Terjemahan tersebut telah dimulai oleh KH Mahfud Sidiq, tetapi tidak selesai sehingga PBNU meminta Kiai Ahmad untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu oleh Kiai Ahmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala’ Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-Jam’iyati Nahdlatil Ulama.
KH Ahmad Abdul Hamid wafat pada 14 Februari 1998 bertepatan dengan 16 Syawal 1418 H.
Penutup
Itulah penjelasan singkat tentang kalimat Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Thariq Arab dan Artinya. Kalimat yang biasa kita dengar ketika seseorang akan menutup pidato. Adapun jika akan membuka pidato maka ada banyak kalimat yang bisa digunakan. Kami mengumpulkannya dalam postingan berikuut:
25 Contoh Pembukaan Pidato Islami Arab dan Artinya, Mudah Dihafal
Semoga postigan ini bermanfaat. Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq, wassalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Ang Rifkiyal, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Faroh Sindangkerta, Ketua MDS Rijalul Ansor Bandung Barat (2023-2027).