Dalam postingan ini, kita akan membahas doa “allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu” yang merupakan doa untuk orang meninggal. Kita juga akan belajar tulisan arab dan cara mengucapkan doa tersebut apabila jenazah yang didoakan berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sebab redaksi doanya ada sedikit perbedaan.
Selain itu, apabila jenazahnya berjumlah satu, dua, atau lebih banyak dari dua maka redaksi doanya pun akan berbeda. Hal ini karena adanya perbedaan kata ganti orang (dlomir). Sebagaimana kita mengucapkan “dia” untuk jenazah yang berjumlah satu, dan “mereka” untuk jenazah yang berjumlah banyak, begitu pun dalam bahasa arab.
Doa allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu
Ketika ada seorang muslim meninggal dunia, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mendoakannya. Salah satu redaksi doa yang diajarkan Rasulullah adalah doa allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu.
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia (jenazah), rahmatilah dia, berilah dia kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya.”
Redaksi doa tersebut merupakan redaksi singkat. Bagi yang kesulitan menghafal redaksi doa yang panjang, maka redaksi doa tersebut dianggap cukup. Sebab jika ingin dibaca selengkapnya, maka redaksi doanya sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)
Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bilmaa-i wats-tsalji wal barod, wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats-tsaubal abyadho minad-danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khoiron min zaujihi, wa adkhilhul jannata, wa a’idzhu min ‘adzaabil qobri (wa ‘adzaabin-naar).
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia (mayit), berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663.)
Penjelasan Doa Allahummaghfirlahu Disesuaikan dengan Kata Ganti (Dlomir)
Doa allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu secara bahasa ditujukan untuk mendoakan jenazah tunggal yang berjenis kelamin laki-laki. Ini bisa dilihat dari kata ganti atau dlamir “hu” (yang artinya: dia laki-laki) yang terdapat dalam doa tersebut. Sehingga jika yang didoakan adalah jenazah perempuan tunggal, jenazah berjumlah dua orang, atau jenazah yang jumlahnya banyak dengan jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan, maka redaksi kata gantinya sebaiknya menyesuaikan.
Berikut kami uraikan berbagai variasi redaksi doa allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu dengan menyesuaikan kata ganti (dlamir) sesuai dengan jumlah jenazah dan jenis kelaminnya:
1. Laki-laki (tunggal)
Untuk jenazah laki-laki yang berjumlah satu/tunggal, maka doanya sebagai mana umumnya adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia (jenazah), rahmatilah dia, berilah dia kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya.”
2. Perempuan (tunggal)
Untuk jenazah perempuan yang berjumlah satu atau tunggal, maka kata gantinya menyesuaikan yang tadinya bunyinya terdengar “hu” menjadi “ha”.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
Allaahummaghfir laha warham ha wa’aafi ha wa’fu anha
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dia (jenazah), rahmatilah dia, berilah dia kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya.”
3. Dua jenazah (baik dua laki-laki, dua perempuan, atau dua jenazah yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan)
Bila jenazahnya berjumlah dua orang, baik keduanya adalah laki-laki, atau keduanya adalah perempuan, atau keduanya terdiri dari laki-laki dan perempuan, maka kata gantinya menggunakan “huma”, redaksinya sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمَا وَارْحَمْهُمَا وَعَافِهِمَا وَاعْفُ عَنْهُمَا
Allaahummaghfir lahuma warham huma wa’aafi hima wa’fu anhuma
Artinya, “Ya Allah! Ampunilah (jenazah) keduanya, rahmatilah keduanya, berilah keduanya kesejahteraan, serta maafkanlah keduanya.”
4. Laki-laki (banyak/jamak)
Bila jenazahnya lebih dari dua (tiga dan seterusnya) atau banyak, bila semuanya laki-laki, atau campuran jenazah laki-laki dan perempuan, maka doanya adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ
Allaahummaghfir lahum warham hum wa’aafi him wa’fu anhum
Artinya, “Ya Allah! Ampunilah (jenazah) mereka, rahmatilah mereka, berilah mereka kesejahteraan, serta maafkanlah mereka.”
5. Doa allahummaghfirlahunna untuk perempuan (banyak/jamak)
Bila jenazahnya merupakan perempuan yang berjumlah banyak, maka redaksi doanya sebagai berikut:
اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُنَّ وَارْحَمْهُنَّ وَعَافِهِنَّ وَاعْفُ عَنْهُنَّ
Allaahummaghfir lahunna warham hunna wa’aafi hinna wa’fu anhunna
Artinya, “Ya Allah! Ampunilah (jenazah) mereka, rahmatilah mereka, berilah mereka kesejahteraan, serta maafkanlah mereka.”
Kesimpulan
Dalam mendoakan jenazah, sebaiknya kita memperhatikan jenazah yang kita doakan. Apakah dia laki-laki atau perempuan, dan apakah dia berjumlah satu atau lebih dari satu. Sebab hal ini berkaitan dengan ketepatan redaksi doa yang dibacakan. Agar sesuai secara bahasa arab.
Meskipun bagi orang awam, membaca dengan redaksi allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu boleh saja apabila memang karena ketidaktahuannya. Namun, bagi yang sudah tahu, alangkah baiknya mendoakan sesuai dengan kesesuaian yang telah ditentukan. Wallahu a’lam.
(Ang Rifkiyal)