Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat pada Minggu (30/8/20) menuai kontroversi.
Forum penting untuk menentukan posisi ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat itu penuh rekayasa.
Sejumlah oknum Tim Verifikasi yang terdiri dari pengurus DPD Golkar Jabar telah bertindak tidak netral, memihak kepada salah satu calon tertentu, dan dengan sengaja menjegal Dadan Supardan sebagai salah satu calon padahal telah memenuhi syarat administrasi dan dukungan dari mayoritas pemilik suara yaitu 13 dukungan Pengurus Kecamatan, dukungan Dewan Penasehat dan ormas pendiri. Dari jumlah total suara sebanyak 22. Dan sesuai dengan juklak musda 30 persen dari jumlah pemilik suara.
Berkas berkas dukungan Dadan Supardan dianggap menjadi tidak absah oleh tim verifikasi Jabar. Tim verifikasi Jabar telah mengabaikan fakta fakta administrasi yang dimiliki oleh Dadan Supardan.
Tim verifikasi Jabar telah melabrak juklak Musda dengan meloloskan calon tertentu yang tidak memenuhi syarat yaitu Fery Pamawisa. Sesuai dengan juklak musda, yaitu syarat calon harus sudah sarjana dan mengabdi di partai selama 5 tahun berturut. Kriteria tersebut tidak dipenuhi oleh calon tersebut tapi tim verifikasi tetap meloloskan calon tersebut.
Sejumlah 15 pemilik suara yang tersidiri dari 13 PK, ormas pendiri, dan ormas yang didirikan akan melaporkan rekayasa Musda IV DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat kepada Majelis Pertimbangan DPP Partai Golkar. Termasuk melaporkan oknum-oknum DPD Golkar Jabar dan DPP Golkar yang diduga melakukan rekayasa dalam Musda DPD Golkar Kabupaten Bandung Barat.
Doni Ramlan, Ketua PK Golkar Kecamatan Cikalong Wetan menyayangkan rekayasa yang dilakukan oleh oknum pengurus DPD Golkar Jabar dan juga campur tangan tim verifikasi. Ia berserta 15 pemilik hak suara menuntut penjelasan DPD Golkar Jabar atas kasus ini.
“15 pemilik suara pendukung Dadan Supardan akan bertahan di kantor DPD Golkar Jabar untuk meminta penjelasan pimpinan DPD Golkar Jabar atas rusaknya moral tim verifikasi DPD Golkar Jabar. Meminta ketua DPD Golkar Jabar untuk hadir menemui kami,” ujarnya selaku juru bicara.
Sementara itu, Syahbandar selaku Dewan Penasehat Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat turut bersuara atas dugaan rekayasa yang dilakukan oleh oknum pengurus DPD Golkar Jawa Barat. Ia menilai, selama ini Golkar Bandung Barat selalu dijadikan kelinci percobaan.
“Sebagai sesepuh partai ini sangat menyedihkan dan mengecewakan. Golkar Kabupaten Bandung Barat selalu menjadi kelinci percoban dari keserakahan pengurus pengurus di atas. Padahal kita berharap musda ini menjadi momentum kebangkitan Golkar di KBB. Dan dipastikan akan semakin membuat partai Golkar semakin terpuruk,” ujarnya.
(Ang)